Sunday, February 10, 2019

Klopp Ungkap Pertemuan yang Membuatnya Jadi Manajer Hebat


Klopp Ungkap Pertemuan yang Membuatnya Jadi Manajer Hebat
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp sudah mengungkapkan bagaimana pertemuan dengan Pele dan Franz Beckenbauer, membuatnya menjadi pelatih yang hebat.

Klopp pernah menjadi manajer klub asal Jerman, Mainz sekitar lima tahun. Kala itu, ia menjadi familiar di sana sebab bekerja di liputan televisi Piala Dunia Jerman tahun 2006. Di sana dia bekerja bareng dua pemain hebat yang sudah mendewasakannya, Pele dan Beckenbauer.

Selama prosesnya, manajer asal Jerman tersebut telah belajar tidak sedikit hal dari kedua pemain itu. Dan baru-baru ini, Klopp mengungkapkan bagaimana pengalamannnya tersebut membuatnya dapat seperti ini.

Baca juga:

Klopp Yakin Liverpool Akan Buat Manchester City Tidak Nyaman
Legenda Liverpool Puji Perkembangan Performa Lingard
Conte Seharusnya Tinggalkan Chelsea Musim Ini
“Saya paling beruntung di mula karier manajerial saya di Jerman, sampai-sampai saya bertemu Pele dan Franz Beckenbauer dan bekerja di dekat mereka sekitar Piala Dunia 2006,” kata Klopp.

“Saat ini untuk saya, dua pahlawan besar saya saat saya tumbuh dewasa – apa juga yang mereka katakan di masa depan, Pele ialah pemain terbaik sampai akhir dunia – dan mereka benar-benar hebat, baik, ramah, terima kasih atas kehidupan mereka, hal-hal laksana itu.

“Saya sudah tumbuh dalam peran saya. Lima belas tahun yang lalu, saya tidak tahu bahwa barangkali saya dapat menjadi manajer klub laksana Liverpool. Dan saya telah menjadi manajer, tetapi tersebut bukan rencana saya.

“Itu melulu terjadi pada saya sebab saya tidak jarang kali sibuk dan ambisius. Saya sudah menyadari semenjak menjadi pelatih, bahwa saya memiliki kemampuan alami, saya seorang pemimpin. Tapi saya tidak mempelajarinya. Saya tidak berubah dari ketika saya menjadi pemimpin guna menjadi pemimpin. Saya tidak jarang kali menangani orang-orang laksana saya hendak diperlakukan.

“Banyak pemimpin tidak dapat melakukan itu, mereka melupakannya. Itu masalah. Tapi saya tidak pernah melupakan bagaimana perasaan itu,” imbuhnya.

No comments:

Post a Comment